Infeksi HIV umumnya ditularkan melalui kontak langsung antara membran mukosa atau aliran darah, dengan cairan tubuh yang mengandung HIV, seperti darah, air mani, cairan vagina, dan ASI. Penularan dapat terjadi melalui hubungan intim, transfusi darah, jarum suntik yang terkontaminasi, antara ibu dan bayi selama kehamilan, bersalin, atau menyusui, serta bentuk kontak lainnya dengan cairan-cairan tubuh tersebut. Jadi jika tidak ada kontak langsung antara membran mukosa antara penderita dengan bukan penderita maka tidak dapat terjadi penularan.
Menghindari penularan terjadi dengan penderita HIV adalah dengan menghindari kontak langsung dengan cairan tubuh (darah, air mani, cairan vagina, ASI) dengan cara tidak melakukan hubungan seksual pranikah, tidak menggunakan narkoba jarum suntik, dan hindari kontak langsung cairan tubuh dengan penderita HIV.
Anda perlu tahu bahwa pada infeksi HIV terdapat 3 tahap yang berbeda-beda dan sangat penting bagi kita semua untuk memahami tahap-tahap ini.
Tahap Pertama Infeksi HIV-AIDS
Pada tahap pertama (infeksi akut atau serkonversi) biasanya terjadi 2 – 6 minggu setelah terinfeksi. Pada saat ini sistem imun tubuh berusaha melawan virus HIV. Gejala awal dari infeksi akut ini mirip dengan gejala infeksi virus lainnya seperti infeksi flu. Gejala awal ini hanya berlangsung 1 hingga 2 minggu lantas akan hilang dan virus akan masuk ke tahap berikutnya.
Gejala awal dari infeksi HIV adalah:
Gejala Awal dari infeksi HIV-AIDS adalah:
Nyeri kepala
Diare
Mual dan Muntah
Lelah
Nyeri otot
Nyeri menelan
Lesi merah pada tubuh yang biasanya tidak gatal dan biasanya muncul di bagian dada
Demam
Hubungi dokter segera bila Anda merasa telah terinfeksi oleh HIV oleh karena ada obat yang dapat mencegah perkembangan virus. Dimana obat ini dapat dikonsumsi beberapa jam hingga hari setelah terinfeksi.
Berikut ini adalah tahap kedua dari gejala awal HIV-AIDS:
Tahap Kedua Gejala HIV-AIDS
Setelah tahap serkonversi, sistem tubuh kita akan kalah dan gejala akan hilang. Infeksi HIV masuk ke tahap kedua, dimana pada tahap ini dapat tidak terjadi gejala apapun dalam waktu yang lama, tahap ini dinamakan periode asimtomatis.
Pada tahap ini orang sering tidak mengetahui mereka terinfeksi HIV dan dapat menyebarkan ke orang lain. Periode ini dapat bertahan hingga 10 tahun.
Pada periode ini, virus perlahan-lahan akan membunuh sisitem sel darah putih kita yang dinamakan CD 4 T- cells dan merusak sistem imunitas.
Berikut ini adalah tahap ketiga dari gejala awal HIV-AIDS:
Tahap Ketiga Infeksi HIV-AIDS
AIDS merupakan suatu tahap HIV lanjut. Pada tahap ini CD 4 sudah berada dibawah angka 200 dan orang akan didiagnosa dengan AIDS. Beberapa penyakit yang dapat muncul adalah Kaposi sarcoma dan pneumocystis pneumonia. Pada tahap ini orang harus mengkonsumsi obat anti HIV/AIDS.
Beberapa orang tidak menyadari mereka terinfeksi HIV, dan biasanya akan mulai memeriksakan diri ketika muncul gejala :
Lelah setiap saat
Pembengkakan kelenjar getah bening di leher atau selangkangan
Demam > 10 hari
Keringat malam
Berat badan menurun drastic
Bintik ungu di tubuh yang sulit hilang
Sulit bernafas
Diare yang berkepanjangan
Infeksi jamur di mulut, tenggorokan, atau vagina
Mudah berdarah atau memar
Demikian informasi yang dapat kami sampaikan. Semoga bermanfaat.
Salam,